top of page

Our Story

 

Konon pada tahun 1992, sebelum UKIBC resmi berdiri dan sebelum adanya MUDIKA, para pelajar Katolik Indonesia di Vancouver mulai dikumpulkan oleh Pak Tjipto (red.) yang pada saat itu menjabat sebagai Konsul Muda di Vancouver.  Para pelajar ini tergabung dari Undergraduate and Graduate student di UBC, SFU dan College-college lain di sekitar Vancouver.  Kegiatan awal dari kumpulan pelajar ini adalah doa rosario dan ramah tamah.

 

Lalu pada akhir 1992, beberapa tokoh pelajar mulai mengumpulkan semua pelajar Katolik di Vancouver dan mengadakan Welcoming party yang pertama kali.  Ketika itu tokoh2nya yang mengorganisir: Henry Hamzah, Uung Saputra, Tony Wagey, Djoko Surono (alm.) dan Alex Madar.  Mulai saat itu, kegiatan para pelajar ini mulai dibentuk.

 

Awalnya, dibentuk 3 Koordinator Mudika sebagai pengurus awal.  3 Koordinator ini adalah Uung Saputra, Tony Wagey dan Djoko Surono (alm).  Lalu dirasakan ketiga Koordinator ini menjadi terlalu sibuk.  Oleh karena itu, awal 1993, dibentuk kepengurusan pertama Mudika yang diketuai oleh Danny Kusnardi.  Lahir pula newsletter Mudika pertama yang disebut RRM (Ruang Rumpi Mudika).  Saat itu pula, Mudika resmi dibawah naungan UKIBC. 

 

Kegiatan-kegiatan Mudika pun bertambah seperti Koor, pendalaman iman, pengisi acara untuk acara Natal, Angklung (mewakili Konsulat), sepak bola, voli di ambelside Beach dan Joyce Collingwood. Seiring dengan berjalannya waktu Mudika semakin dipercaya umat untuk mengisi acara-acara penting UKIBC dan juga komunitas Indonesia di Greater Vancouver, seperti Koor dengan 4 suara, Band untuk Paskah dan Natal, dan juga tidak ketinggalan acara Drama untuk acara Natal Bersama.

 

Beberapa nama para mantan ketua mudika: Irawan Rahardja, Alfonsius Budi, Loui, Joan Broto, Euphemia Renata, Winny, Edward Sudjono, Norman Adityas Karnadi, Christopher Hanno, Agnes Patricia, dan Adrian Wikarna.

bottom of page